Langsung ke konten utama

Gema FTG Unpad Selenggarakan LKTI Al-Qur’an Tingkat Nasional

Berikut ane co-past berita dari unpad.ac.id terkait press rilis acara GID.
 
Dalam rangka menggali pengetahuan dalam Al-Qur’an guna menghadapi tantangan perkembangan zaman di segala bidang, Geological Muslim Association (Gema) Fakultas Teknik Geologi Unpad menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an Tingkat Nasional. Lomba yang menjadi rangkaian acara Geological Islamic Day (GID) ini diselenggarakan pada Rabu-Sabtu (19-22/11) lalu dan diumumkan di Ruang Serba Guna Gedung 2 kampus Unpad Jl. Dipati Ukur No.35 Bandung.

Pada lomba tersebut, Universitas Negeri Malang (M. Alifudin Ikhsan, dkk.) terpilih sebagai Juara 1 dengan judul “Quranic Crying Theraphy sebagai Media Pengobatan Hipertensi Melalui Audio Yoga Berbasis Murottal Qurani”. Juara 2 dimenangkan oleh SMA Darul Ulum 2 Jombang (Vowas Gammar Bawanto, dkk.) dengan judul “Studi Komparasi Pelaksanaan Kebijakan Pangan Nabi Yusuf A.S. dan Pelaksanaan UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 dalam Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia”. Sementara itu, Juara 3 diraih oleh Universitas Muhammadiyah Makassar (Hasnih, dkk.) dengan judul “Implementasi Nilai-Nilai Al-Qur’an melalui Komik Syariah untuk Penanaman Moral pada Anak Sekolah Dasar”.
Adapun Juara Harapan 1, Juara Harapan 2 dan Juara Harapan 3 berturut-turut diraih oleh Universitas Padjadjaran (Hani Nurliyani), Universitas Negeri Yogyakarta (Rizal Adhitya R., dkk.), dan ITS Surabaya (Zahra Sahara Arfenti, dkk.).

Lomba yang baru pertama kali diselenggarakan ini mampu menyedot partisipasi lebih dari 1000 pelajar yang tergabung dalam sekira 340 tim. Pada mulanya, lomba ini dikhususkan untuk kalangan mahasiswa, namun dengan banyaknya calon kontestan dari jenjang SMA yang menghubungi panitia untuk bisa mengikuti kompetisi ini, akhirnya diputuskan kompetisi ini dapat diikuti pula oleh pelajar SMA/sederajat.

Dalam rilisnya disebutkan bahwa tahap awal seleksi dimulai dari penjurian karya ilmiah untuk diambil 50% tim terbaik sebagai semifinalis. Bobot penilaian karya ilmiah didasarkan pada komponen sub-aspek yang meliputi keunikan ide, ketajaman analisis, kemampuan menyintesis simpulan, keakuratan literatur, kerapian format karya ilmiah, serta penggunaan tata bahasa. 50% karya dengan skor tertinggi tersebut selanjutnya dinilai kembali oleh dewan juri dengan penambahan bobot aspek nilai kemanfaatan.

Dari beragam ide dan bahasan yang tertuang dalam karya tulis ilmiah Al-Qur`an tersebut, telah diambil 15 tim terbaik yang berasal dari institusi: Unismuh Makassar, Unibraw, UM, Undip, ITS, UNY, SMA Darul Ulum 2 Jombang, SMAN 1 Kudus, SMA GIBS Kalsel, IAIN Tulungagung, Unesa, UNP dan 3 tim dari Unpad. 15 tim tersebut selanjutnya diundang untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di depan dewan juri yang berkompeten, di antaranya adalah Dr. Ir. Cukup Mulyana, M.Si., Ir. Zufialdi Sulfikar, M.T., dan Idah, S.P., M.I.Kom.

Vicario Rickardi selaku Ketua Acara GID 2014 berharap acara ini dapat membangkitkan semangat penggalian potensi ilmiah Qur`ani, serta dapat membumikan nilai-nilai Al-Qur`an di bumi pertiwi. Harapan selanjutnya dari kompetisi ini adalah dapat terwujudnya akhlak mulia dan cendekiawan muslim yang mampu menyinergikan Al-Qur`an sebagai salah satu referensi pemikiran ilmiah kontemporer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Visa Mexico

What a long hiatus.. Halo sobat! Udah cukup lama nggak nulis sesuatu di blog ini. Berhubung masa liburan transisi semester 6 ke 7 masih cukup panjang, saya berinisiatif buat share sesuatu di blog nanda-idea. Hitung-hitung buat mengasah kembali kapasitas menulis, terlebih semoga bisa bermanfaat. Baiklah. Tiada yang tidak mungkin jika Tuhan berencana menghendaki kita bernafas di belahan bumi lain, meski negeri itu tidak pernah terbayangkan atau bahkan kita impikan, meski negeri itu tergeletak tepat di balik Indonesia. Begitupun dengan saya. Siapa yang menyangka saya akan berurusan dengan negeri telenovela ini? Untuk urusan sebab-musabab, nanti bisa saya pos di artikel lain lah. Nah, lewat artikel ini saya ingin berbagi pengalaman tentang “How to Apply Mexico Visa”. Keinginan saya menulis artikel ini karena memang saat saya berkepentingan serupa, saya cukup kesulitan menemukan artikel terkait dalam hal pembuatan Visa Mexico. Mungkin jarang kali ya orang Indonesia ya...

Surat untuk Adik: Bekarier Tak Linear Jurusan? Jangan Remehkan, dik.

Dik, kali ini kakakmu ingin bercerita satu hal yang dicemaskan banyak pihak. Beberapa bulan yang lalu kakak sempat berdiskusi dengan kawan yang kebetulan berstatus mahasiswa Arsitektur di sebuah PTN. Obrolan kami asik menggelinding, lalu masuk pada topik: “Mas, menurutmu bagaimana kalau bekerja tak sejalan dengan jurusan kita?” “Loh, kok tanya gitu. Memang kenapa Mas?” “Kalau di sini lulusan yang kerja di luar arsitektur terkesan malu-maluin. Lama kuliah kayak gini masak kerja nggak linear?” Aku terdiam. Dik, ini bukan pertama kali kakak menemukan keresahan serupa. Misal dik, dari teman-teman seangkatan yang pernah terlibat obrolan setema, beberapa terlihat percaya diri atau mungkin sedikit arogan berkata, masak kuliah di Geologi kerjanya kayak gitu? . Pun juga senior kita, beberapa dari mereka yang pernah kakak jumpai nyata terlihat malu-malu kikuk mengatakan kesibukannya saat ditanya kerja dimana, -yang ternyata tidak linear-. Dan hei, dari kawan-kawanmu, junior-junior kak...

Cara Mendapat Visa Schengen

Untuk melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa, salah satu syarat terpenting tentunya ialah memiliki visa perjalanan. 25 negara yang ada di Eropa saat ini sudah tergabung ke Visa Schengen. Jadi sekali  apply , kita bisa pergi ke negara-negara tersebut tanpa harus mengjukan permohonan visa ke masing-masing kedutaan negara yang akan dituju.  Bagaimana memilih kedutaan tempat mengurus Visa Schengen? Untuk teman-teman yang akan melakukan perjalanan ke berbagai negara, disarankan untuk mengajukan visa ke kedutaan negara dimana kalian akan  stay  paling lama atau negara yang menjadi tujuan pertama dari Indonesia. Gosip dengar gosip,  katanya Belanda merupakan kedutaan paling baik dalam hal pemberian visa untuk warga Indonesia. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengurus Visa Schengen? Rata-rata kedutaan menjanjikan pemrosesan visa akan berlangsung maksimal 15 hari. Jadi amannya sih sebulan sebelum keberangkatan kita mulai ngurus segala keperluannya. N...